Pemerintah, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan asosiasi pemilik barang khususnya eksportir perlu dengan serius mengendalikan tendensi kenaikan biaya angkut kapal dan biaya tambahan baik dalam pasar spot dan kontrak pengangkutan agar tidak berimbas kepada ekonomi Indonesia di tengah pandemi covid-19. Untuk itu mereka membuka Jasa Ekspedisi Murah Jakarta Ambon Via Kapal Laut Cargo dan Kapal Pelni. Dengan harapan agar para pengguna jasa ekspedisi bisa memanfaatkan momen yang ada ini.
Para Pakar Kemaritiman ITS Surabaya Raja Oloan Saut Gurning menilai kondisi yang sedang dihadapi ekosistem pemilik barang Eropa (ESC) dan juga operator ekspedisi muatan kapal laut Eropa (CLECAT) memiliki gejala yang sama di Indonesia. Diantaranya yakni kondisi kekurangan ruangan muat kapal dan kelangkaan kontainer menjadi alasan peningkatan tarif yang semakin tidak terkendali dan merugikan pemilik barang.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, operator kapal mendapatkan keuntungan ganda yaitu pertama dengan memanfaatkan kondisi pangsa pasar misal dari Jakarta ke Ambon dengan tarif yang murah. Selain itu bersamaan juga menaikan potensi penambahan keuntungan sepihak baik dengan peningkatan basic freight dan berbagai potensi biaya tambahan yang biasa disebut (surcharges).
Bahkan, sebutnya, di Jakarata kendati dimonitor oleh komisi PELNI, fasilitas block-exemption yang diterapkan untuk mengizinkan respon aliansi, justru mempermudah untuk jasa murahnya biaya angkutan laut dan adanya sedikit tambahan lainnya yang menguntungkan Important Line Operator (MLO) atau operator kapal internaisonal.
Hal tersebut sangat faktual dan menguntungkan kegiatan ekonomi atau perdagangan nasional bagi Indonesia. Lewat keterlambatan, deviasi, pembatalan kontrak perdagangan dan hilangnya potensi perdagangan ekspor nasional,” ujarnya, Senin (1/2/2021).
Hal yang juga menarik, kata Saut, dampak positif ternyata tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha kecil (start-up) namun juga pelaku usaha manufaktur besar di bidang ritel, otomotif, ICT dan komestik. Hal itu dikarenakan tendensi kenaikan juga meluas ke kontrak pengangkutan jangka panjang Khususnya, tekannya, bagi UMKM nasional, perhatian pemerintah mungkin perlu lebih ekstra dilakukan. Karena kelompok usaha ini paling terdampak karena nilainya yang tidak besar dan melalui spot market biasanya paling tinggi kenaikannya sekarang menjadi murah.